Kamis, 10 Maret 2016

Sahabat...






Setiap manusia pasti pernah punya masalah, dan ada juga yang kehidupannya penuh dengan misteri. Kehidupan itu seperti jam yang mempunyai baterai. Yang jika pada saatnya pasti jam itu mempunyai masalah. Begitu juga dengan persahabatan….

Mau dengar ceritanya bagaimana?  Pasti mau dong.. #Capcusssss…

Aku mempunyai sahabat sejak usiaku 4 tahun. Namanya adalah… Isabella. Ya dia adalah sahabatku. Sahabat yang berbeda agama denganku. Aku pertama kali bertemu dengan Isabella di luar negeri saat aku traveling ke Turki bersama keluargaku. Ternyata Isabella adalah anak dari rekan bisnis ayahku di turki dulu. Yaa bisa dibilang ayahku itu dulunya orang Turki. Tapi setelah bunda dan ayahku menjalani hidup bersama. Ayah memutuskan untuk pindah ke Islam dan mengenal banyak tentang Islam. Tapi jangan salah loohh ayahku sampai sekarang masih bisa bahasa Turki, karena itu ayah mengajakku traveling ke Turki. Sedikit demi sedikit aku juga diajari ayah bahasa Turki, tetapi jika ayah mempunyai waktu.

Kelahiran Isabella memang di Negara Turki. Tempat tinggalnya pun di Turki. Tapi 3 tahun setelah kita bersahabat.. Isabella dan keluarganya pindah ke Indonesia. Dan ternyata.. Jarak rumahku ke rumah Isabella tidak terlalu jauh lohh..

Banyak orang bilang, bersahabat dengan orang yang berbeda agama dengan kita itu ribet, dan tidak mengasyikan. Tetapi ketika aku bersahabat dengan Isabella, tidak seperti itu kok. Justru kita mengenal dekat satu sama lain, saling curhat tentang kehidupan kita, berbagi pendapat, dan menceritakan tentang Negara juga agama kita masing-masing. Aku juga mengajarkan Isabella bahasa Indonesia sedikit demi sedikit.

Kadang aku berkunjung ke rumah Isabella, dan kadang sebaliknya. Isabella yang berkunjung ke rumahku. Kita itu bagaikan apa ya??? Oh iya bagaikan sayur tanpa garam, pasti rasanya hambar. Begitupun dengan kita. Persahabatan tanpa cinta itu rasanya pahit..

Sudah 7 tahun kita bersahabat. Bayangin deh 7 tahun lamanya….  Woww….

Tapi kita pernah sesekali mengalami pertengkaran yang sangat dasyat. Sampai-sampai membuat kita hampir memutuskan untuk menjalani kehidupan masing-masing tanpa membawa persahabatan kita ke masa depan yang lebih indah. Tapi itu hampir ya belum terjadi… 

Untungnya kita memikirkan kembali persahabatan kita. Kalau tidak.. Tidak tau deh apa yang terjadi… Yang penting aku sangat bersyukur sekali kepada tuhan yang membuat persahabatan kita masih utuh sampai saat ini. Terima kasih ya Allah…

Bisa dibilang diantara aku dan Isabella punya kesamaan, perbedaan, kekurangan, dan kelebihan masing-masing. Aku dan Isabella sama-sama suka makanan Indonesia yaitu pempek, walaupun sederhana tapi rasanya nyummy lhoo. Perbedaan diantara kita yaitu tentang kriteria cowok yang kita taksir *yahh cowok. Kalau kekurangan kita yaitu, aku kurang peka sama orang lain dan Isabella agak egois sihh. Dan yang terakhir kelebihan kita, kalau aku kelebihannya bisa hadir di dunia ini, tapi kalau kata Isabella kelebihan dia ya mempunyai sahabat kaya aku *uuhh cocweett.

Ya gitu deh rasanya punya sahabat. Rasanya nyaman banget cuy. Kalau udah nyaman pasti kalau kehilangan nyesek banget… Bukan nyesek lagi tapi berlipat-lipat nyeseknya kaya lapisan bumi *lebay banget ya, eitt jangan salah itu aslinya nggak lebay tapi ya dimaklumi lah kalau kehilangan sahabat, mau coba? Mangga teu nyaram saha coba *sesekali gaya-gayaan pake bahasa sunda :v.

Okey aku kasih solusi aja deh buat sebuah persahabatan :

Kalau mempunyai sebuah ikatan persahabatan, jaga persahabatan kalian sama saja menjaga diri sendiri. Apalagi kalau sahabat kalian baik banget dan kalian sia-siain. Pasti kalian akan nyesel deh seumur hidup kalian, nggak seumur hidup sih kan sahabatnya baik pasti dimaafkan lah. jangan coba-coba  dengerin kata orang lain yang jelek-jelek tentang sahabat kita. Mereka cuma iri ngeliat kalian bahagia. Kitanya juga jangan egois dan harus peka sama perasaan sahabat kita. Hargai dia, sayangi dia, jaga dia sampai dimana waktunya kalian ditakdirkan untuk berpisah. Jangan hanya mikirin diri kalian sendiri, itu nggak ada gunanya. Semua sahabat pasti nggak mau dicuekin, gak diperhatiin, gak disayangi, bahkan gak pernah bareng-bareng. Udah itu aja sih dari aku buat yang punya sahabat baik. Kalau punya sahabat yang cuma manfaatin kita ya sabar aja, nasihati, gak perlu buat sahabat kita itu semakin membenci kita dengan kelakuan kita. Okey viks sekian terima kasih……..

0 komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik dan sopan.