Setiap manusia pasti pernah punya
masalah, dan ada juga yang kehidupannya penuh dengan misteri. Kehidupan itu
seperti jam yang mempunyai baterai. Yang jika pada saatnya pasti jam itu
mempunyai masalah. Begitu juga dengan persahabatan….
Mau dengar ceritanya
bagaimana? Pasti mau dong..
#Capcusssss…
Aku mempunyai sahabat sejak
usiaku 4 tahun. Namanya adalah… Isabella. Ya dia adalah sahabatku. Sahabat yang
berbeda agama denganku. Aku pertama kali bertemu dengan Isabella di luar negeri
saat aku traveling ke Turki bersama keluargaku. Ternyata Isabella adalah anak
dari rekan bisnis ayahku di turki dulu. Yaa bisa dibilang ayahku itu dulunya orang
Turki. Tapi setelah bunda dan ayahku menjalani hidup bersama. Ayah memutuskan
untuk pindah ke Islam dan mengenal banyak tentang Islam. Tapi jangan salah
loohh ayahku sampai sekarang masih bisa bahasa Turki, karena itu ayah
mengajakku traveling ke Turki. Sedikit demi sedikit aku juga diajari ayah bahasa
Turki, tetapi jika ayah mempunyai waktu.
Kelahiran Isabella memang di
Negara Turki. Tempat tinggalnya pun di Turki. Tapi 3 tahun setelah kita
bersahabat.. Isabella dan keluarganya pindah ke Indonesia. Dan ternyata.. Jarak
rumahku ke rumah Isabella tidak terlalu jauh lohh..
Banyak orang bilang, bersahabat
dengan orang yang berbeda agama dengan kita itu ribet, dan tidak mengasyikan.
Tetapi ketika aku bersahabat dengan Isabella, tidak seperti itu kok. Justru
kita mengenal dekat satu sama lain, saling curhat tentang kehidupan kita,
berbagi pendapat, dan menceritakan tentang Negara juga agama kita
masing-masing. Aku juga mengajarkan Isabella bahasa Indonesia sedikit demi
sedikit.
Kadang aku berkunjung ke rumah
Isabella, dan kadang sebaliknya. Isabella yang berkunjung ke rumahku. Kita itu
bagaikan apa ya??? Oh iya bagaikan sayur tanpa garam, pasti rasanya hambar.
Begitupun dengan kita. Persahabatan tanpa cinta itu rasanya pahit..
Sudah 7 tahun kita bersahabat.
Bayangin deh 7 tahun lamanya…. Woww….
Tapi kita pernah sesekali
mengalami pertengkaran yang sangat dasyat. Sampai-sampai membuat kita hampir
memutuskan untuk menjalani kehidupan masing-masing tanpa membawa persahabatan
kita ke masa depan yang lebih indah. Tapi itu hampir ya belum terjadi…
Untungnya kita memikirkan kembali persahabatan kita. Kalau tidak.. Tidak tau deh
apa yang terjadi… Yang penting aku sangat bersyukur sekali kepada tuhan yang membuat
persahabatan kita masih utuh sampai saat ini. Terima kasih ya Allah…
Bisa dibilang diantara aku dan
Isabella punya kesamaan, perbedaan, kekurangan, dan kelebihan masing-masing.
Aku dan Isabella sama-sama suka makanan Indonesia yaitu pempek, walaupun
sederhana tapi rasanya nyummy lhoo. Perbedaan diantara kita yaitu tentang
kriteria cowok yang kita taksir *yahh cowok. Kalau kekurangan kita yaitu, aku
kurang peka sama orang lain dan Isabella agak egois sihh. Dan yang terakhir
kelebihan kita, kalau aku kelebihannya bisa hadir di dunia ini, tapi kalau kata
Isabella kelebihan dia ya mempunyai sahabat kaya aku *uuhh cocweett.
Ya gitu deh rasanya punya
sahabat. Rasanya nyaman banget cuy. Kalau udah nyaman pasti kalau kehilangan
nyesek banget… Bukan nyesek lagi tapi berlipat-lipat nyeseknya kaya lapisan
bumi *lebay banget ya, eitt jangan salah itu aslinya nggak lebay tapi ya
dimaklumi lah kalau kehilangan sahabat, mau coba? Mangga teu nyaram saha coba
*sesekali gaya-gayaan pake bahasa sunda :v.
Okey aku kasih solusi aja deh
buat sebuah persahabatan :
Kalau mempunyai sebuah ikatan
persahabatan, jaga persahabatan kalian sama saja menjaga diri sendiri. Apalagi
kalau sahabat kalian baik banget dan kalian sia-siain. Pasti kalian akan nyesel
deh seumur hidup kalian, nggak seumur hidup sih kan sahabatnya baik pasti
dimaafkan lah. jangan coba-coba dengerin
kata orang lain yang jelek-jelek tentang sahabat kita. Mereka cuma iri ngeliat
kalian bahagia. Kitanya juga jangan egois dan harus peka sama perasaan sahabat
kita. Hargai dia, sayangi dia, jaga dia sampai dimana waktunya kalian
ditakdirkan untuk berpisah. Jangan hanya mikirin diri kalian sendiri, itu nggak
ada gunanya. Semua sahabat pasti nggak mau dicuekin, gak diperhatiin, gak
disayangi, bahkan gak pernah bareng-bareng. Udah itu aja sih dari aku buat yang
punya sahabat baik. Kalau punya sahabat yang cuma manfaatin kita ya sabar aja,
nasihati, gak perlu buat sahabat kita itu semakin membenci kita dengan kelakuan
kita. Okey viks sekian terima kasih……..
0 komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan.