Senin, 30 Maret 2015

Impian Dan Kebahagiaanku

Impian Dan Kebahagiaanku

Penuh harap yang kurasakan saat ini dan berjuta tangisan yang kurasakan. Hanya diriku yang selalu menemani hidupku dengan langkah kakiku ke arah tujuanku yang tepat  tanpa ada teman, saudara, sahabat, ataupun orang tua yang peduli terhadapku. Sekian lama ku berdiri di bumi ini, baru tahun ini ku merasakan hal yang sangat tidak enak kurasakan. Dulu hidupku penuh kebahagiaan tanpa tangisan yang hadir dihidupku. Canda tawa, riang gembira, marah kesal yang ku dapatkan dulu. Tapi tidak dengan sekarang, hidupku hancur, dan saat ini tidak ada yang menemani hidupku, bermain bersama, dan bercanda bersama pun sekarang tidak ada lagi. Seluruh dunia ini seperti musuhku. Ku selalu berdoa setiap hari untuk keesokan hari yang lebih baik dari hari ini. Tapi beribu doa yang ku ucapkan, tidak satu pun ucapanku yang menjadi kenyataan. Bertahun-tahun ku ada disini. Hanya inilah cobaaan yang sangat berat ku dapat. dan saat ini temanku adalah diriku dan diaryku. Sahabatku pergi meninggalkanku hanya demi sahabat barunya. Orangtuaku terlalu sibuk dengan pekerjaannya sampai aku terlupakan. Sejak umur 5 tahun, aku tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang seorang ibu ataupun ayah. Jalan-jalan, mengobrol, bercanda pun tidak pernah. Karena mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka tanpa menganggap aku ada. Aku hanya bisa menangis ketika melihat sebuah keluarga yang bahagia. Aku ingin sekali seperti keluarga lain, yang bisa merasakan kasih sayang orangtua. Tapi walaupun sekarang hidupku hancur, aku terus bersabar dan melewati semua ini. Aku ingin menghapus semua kesedihanku dengan cara melupakan semua kejadian yang ada dan fokus dengan impianku untuk menjadi seorang penulis yang hebat. Aku yakin cita-citaku menjadi penulis akan terwujud. Aku pun berniat untuk pergi dari rumah dan tidak bersekolah di tempat aku sekolah sekarang. Uang tabungan dan harapan tinggi yang ku bawa  untuk menempuh kehidupan di tempat baruku pasti akan bermanfaat untuk diriku dan orang lain. Hari ini juga aku pergi dari rumahku dan meninggalkan sekolahku. Tak lupa aku meninggalkan sepucuk surat di kamar tidurku untuk kedua orang tuaku yang telah memberikan tempat tinggal yang layak untukku…
Tiba di tempat tinggal baruku yaitu Panti Asuhan, aku melihat keindahan yang kulihat di sini dan begitu banyak teman-teman baruku di sini. Aku bersyukur dengan apa yang aku dapati sekarang. Karena aku yakin di kehidupan baruku, aku akan menjadi seorang Chelsea yang gembira tanpa ada tangisan di hidupku….

1 tahun berlalu dan aku berhasil melewati kesedihan dan kehancuranku. Di umurku yang ke 11 ini aku sudah bisa membuat cerita-cerita yang panjang. Itu semua karena  teman-teman baruku dan Ibu Fitri yang membantuku dengan ikhlas. Mereka begitu baik terhadapku, dan mereka sudah ku anggap seperti keluargaku sendiri. Aku sangat bahagia dan beruntung berada di sini….
Keesokan harinya aku ingin berbelanja kebutuhan di Panti Asuhan ini. Tetapi aku melihat seorang anak kecil yang hampir tetabrak mobil. Dengan cepatnya ku berlari dan berhasil menyelamatkan anak kecil itu. Tetapi tanganku terluka terkena aspal dan segera dibawa ke Rumah Sakit oleh orang sekitar yang melihatku. Dokter berkata bahwa tanganku membutuhkan waktu lama untuk sembuh kembali.  Aku sedih ketika mendengar jawaban dari dokter. Apa itu tandanya aku tidak bisa menjadi penulis? Oh tidak mungkin, aku pasti sembuh dan bisa menjadi penulis. “AKU YAKINN”
Setelah pulang dari Rumah Sakit, aku berbaring di tempat tidurku dan istirahat sejenak, tetapi Ibu Fitri Berkata, bahwa aku tidak boleh mengerjakan cerita-ceritaku dulu sebelum tanganku pulih. Jika menunggu tanganku pulih itu sangat lama dan membuang banyak waktu. Aku ingin tanganku cepat sembuh dan kembali beraktivitas ya Allah. Aku tak bisa beraktivitas lain selain menulis, karena kehidupan sehari-hariku hanya menulis. Aku harus berusaha walaupun tanganku terluka. Aku harus tetap meneruskan cerita-ceritaku dengan kondisi seperti ini. Aku tidak boleh menjadi anak lemah. Jangan cuma karena tanganku terluka dunia menulisku hancur. Aku ingin membanggakan Ibu Fitri yang sudah aku anggap sebagai ibu ku sendiri.
Keesokan harinya aku bangun dari tempat tidurku dan melihat cerahnya matahari dari jendela kamarku. Ku lihat sebuah buku di mejaku dan aku beranjak bangun dari kasurku dan segera menuju meja belajarku. Aku mencoba menulis kembali perlahan-lahan dan tanganku begitu sakit rasanya. Aku sepertinya tak kuat menulis kembali. Apa harus hari-hariku ku isi dengan berbaring di tempat tidur? Ya Allah kuatkanlah tangan hamba supaya bisa menulis kembali. Sembuhkanlah tangan hamba. Jangan kau ambil tangan hamba Ya Allah.. Setelah  berdoa, aku mencoba kembali menulis dengan tanganku yang sakit ini. Dan apa yang terjadi? Aku tidak merasakan sakit sedikitpun ditanganku. Mukzizat ini begitu indah ya Allah. Terima kasih ya Allah engkau telah mengabulkan doa ku. Alhamdulillah aku bisa menulis kembali dan bermain bersama teman-temanku. Rintangan ini telah ku lewati dengan perjuangan dan pengorbananku. Ibu Fitri dan teman-temanku sangat senang ketika mendengar berita itu….


2 Juli…
Sekarang adalah hari ulang tahunku. Tapi tidak ada seorangpun yang ingat itu. Aku berniat ke taman dan menyendiri disana serta mengungkapkan bahwa hari ini adalah hari ulang tahunku.
(Teman yang mengikuti Chelsea sampai ke taman pun mengetahui semuua itu dan pergi kembali ke Panti Asuhan untuk memberitahukan ke teman-teman dan Ibu Fitri bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Chelsea. )
Mereka semua pun berencana membuat pesta ulang tahun Chelsea di Panti Asuhan itu. Sebelum Chelsea pulang, pesta itu harus sudah selesai. Pastinya Chelsea tidak mengetahui itu karena itu adalah “Surprise”.
Ketika Chelsea pulang, Panti Asuhan itu begitu sepi dan semua lampu mati. Baru beberapa saat Chelsea melangkahkan kakinya, tiba-tiba lampu menyala dan “SURPRISE”. Chelsea pun terkejut dan terharu sampai-sampai Chelsea menangis tanda bahagianya.
“Chelsea, selamat ulang tahun ya..” Ucap semua teman-teman Chelsea termasuk Ibu Fitri.
“Kalian tau dari mana kalau hari ini adalah hari ulang tahun saya?”
“Itu tidak penting Chelsea. Yang penting kami ingat dan kamu bahagia.
“Terima kasih ya, kalian sudah ingat hari ulang tahun saya. Saya sangat bahagia hari ini.”
“Sama-sama Chelsea.. Kamu adalah anggota keluarga Panti Asuhan ini. Jadi kamu berhak mendapat kebahagian di Panti Asuhan ini.” Ucap Ibu Fitri.

Kesedihan Chelsea yang dialami nya dulu pun terganti dengan kebahagian di Panti Asuhan, tempat tinggalnya sekarang. Chelsea sekarang menjadi anak yang selalu tersenyum dan periang. Alangkah senangnya Chelsea sekarang, ia kira hari ini tidak ada yang ingat hari ulang tahunnya, tetapi yang Chelsea pikirkan salah. Semua teman-teman dan pengasuh Panti Asuhan ini yaitu Ibu Fitri mengetahui semua itu, dan segera mengadakan pesta kecil-kecilan untuk Chelsea, anggota keluarga baru di Panti Asuhan ini.
Bertahun-tahun sudah berlalu. Impian Chelsea menjadi penulis pun terwujud. Dengan bakatnya, pengorbanan dan perjuangan Chelsea, semua orang bangga dengannya. Dulu Chelsea pernah menyelamatkan anak kecil yang hampir tertabrak, karena pengorbanannya anak itu selamat, walaupun tangan Chelsea terluka dan hampir membuatnya patah semangat untuk terus membuat cerita, tetapi Chelsea terus berjuang dan melawan rasa sakitnya. Kini Chelsea menjadi penulis yang terkenal dan buku-bukanya sudah banyak dibaca orang.
Sinar matahari yang menyengat membangunkan Chelsea dari tempat tidurnya. Hari ini keluarga Panti Asuhan diundang ke suatu tempat, untuk menyaksikan wayang kulit. Tetapi Chelsea tidak ingin ikut dan memilih di Panti Asuhan saja sekalian membuat cerita. Panti Asuhan ini begitu sepi ketika mereka pergi. Tidak ada yang menemaniku bermain, mengobrol, dan tertawa.. Semuanya sunyi bagaikan hutan yang tidak ada penghuninya. Ketika kaki ku melangkah menuju kamar, tiba-tiba ada suara ketukan pintu. Siapa kah itu? Apa itu teman-teman dan Ibu Fitri? Mengapa mereka balik? Apakah tidak jadi acaranya?. Saat membuka pintu, dugaan Chelsea salah. Ternyata yang mengetuk pintu adalah orangtua Chelsea yang dulu pernah menyia-nyiakan Chelsea.
   “Mengapa kalian kemari? Bukannya kalian lebih memilih pekerjaan kalian daripada bermain ataupun mengobrol denganku? Mengapa kalian tidak bersenang-senang tanpa aku? Mengapa kalian mencari ku kesini? Aku sudah melupakan kalian dan aku sudah mendapatkan keluarga baru di sini. Kalian jahat… Dulu ketika aku masih ada, aku disia-siakan, Sekarang giliran aku sudah tidak ada kalian malah mencariku.”
   “Maafkan ayah dan bunda Chelsea.. Bunda tau kamu sakit hati dan kecewa terhadap kami. Bunda menyesal sayang. Bunda merasa kehilangan kamu. Kamu boleh membenci ayah dan bunda, tapi kamu harus ingat satu hal, bunda kesepian setelah kamu pergi Chelsea. Maukah kamu balik kerumah dan berkumpul bersama-sama kembali?”
   “Iya aku memang sakit hati dan kecewa.. Bunda baru menyesal setelah Chelsea pergi? Dulu bunda sama ayah kemana? Chelsea dulu kesepian dan ingin mempunyai keluarga bahagia seperti yang lain. Tapi bunda dan ayah selalu sibuk. Pulang malam berangkat pagi sekali. Chelsea bahkan hampir tidak pernah melihat ayah dan bunda pulang maupun berangkat. 
   “Kamu sangat membenci bunda dan ayah Chelsea? Okey kalau itu mau kamu, lebih baik kami pulang supaya kamu bahagia di sini. 1 hal sebelum bunda pulang yang ingin bunda katakan kepada kamu, bunda sayang sama kamu Chelsea. Kebahagiaan kamu adalah kebahagiaan bunda juga.
Ketika ayah dan bunda Chelsea melangkahkan kakinya menuju mobil. Chelsea pun menghampirinya..
   “Ayaaahhhh….Bundaaaa….. Jangan pergiii, Chelsea sudah memaafkan kalian.. Chelsea mohon… Chelsea sangat sayang kepada ayah dan bunda. Maafkan Chelsea karena sudah berbicara yang tidak sopan terhadap ayah dan bundaaa.. 
   “Terima-kasih Chelsea. Bunda dan ayah janji tidak akan mengulangi perbuatan kami lagi. Tidak apa-apa Chelsea, itu memang berhak ayah dan bunda dapatkan dari kamu. Karena itu kesalahan kami. Maukah kamu pulang ke rumah kembali , Chelsea?
   “ Chelsea tidak bisa pulang ke rumah dulu bunda. Chelsea masih ingin tinggal di sini. Lagipula Chelsea belum berpamitan dengan teman-teman dan Ibu Fitri. Mungkin besok ayah dan bunda sudah bisa menjemput Chelsea pulang.”
  “Baiklah, bunda paham itu. Mereka juga keluarga kamu kan, makanya kamu tidak tega meninggalkan mereka.”
  “Maafin Chelsea ya Bun..”
  “Iya tidak apa-apa kok. Bunda dan ayah pulang dulu ya.. Kamu baik-baik disini. Jaga kesehatan ya.
  “Siaap bundaa. Dadahhh.. Hati-hati di jalan..
Alhamdulillah, Chelsea sekarang mendapatkan keluarganya kembali. Alangkah senangnya Chelsea. Tetapi dilain sisi, Chelsea merasa sedih karena ingin meninggalkan keluarga di Panti Asuhan ini. Chelsea sebenarnya tidak ingin meninggalkan keluarga barunya, tetapi Chelsea juga tidak ingin menolak ayah dan bunda. Chelsea sangat sayang kepada mereka semua.
Ketika teman-temannya pulang, terdapat kesedihan di wajah Chelsea. Apakah yang terjadi dengan Chelsea? Setelah Chelsea bercerita, semuanya ikut sedih dengan berita itu, termasuk ibu Fitri.
Keesokan hari tibaa.. Waktunya Chelsea untuk pulang ke rumah asalnya. Teman-teman Chelsea sangat sedih karena mereka harus  kehilangan Chelsea. Tak lupa sebelum Chelsea pergi, Chelsea berpamitan kepada teman-teman dan Ibu Fitri yang sudah menganggap Chelsea sebagai anggota keluarga di sini. Chelsea akan sering-sering datang ke sini dan bermain bersama-sama lagi. Mobil jemputan Chelsea pun datang, dan membawa Chelsea pergi. Dengan hati yang tidak tenang Chelsea pun pergi meninggalkan Panti itu dengan kesedihan di raut wajahnya. Tapi Chelsea tidak boleh bersedih, karena Chelsea pasti akan sering-sering main ke sana lagi. (Always Smile)..

Bukan sering lagi Chelsea main ke sana. Tetapi setiap hari Chelsea ke sana, karena tidak ingin meninggalkan keluarganya di sana.. Inilah kebahagiaan yang Chelsea dapatkan sekarang..

0 komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik dan sopan.