Senin, 23 November 2015

Dimanakah Sahabat?

SahabatSahabat

Aku memiliki sahabat, namun aku juga memiliki penyakit yang kualami sejak kecil, tetapi sahabatku tak pernah tau soal ini, karena kurahasiakan darinya, kini aku hanya melangkah ke tempat yang tiada keramaian, sunyi, disitulah ku menenangkan diriku, hanya hembusan angin yang dapat aku rasakan, sehingga membuat diriku nyaman disana.

Dulu dimana hari-hariku berwarna karenanya, dimana hari-hariku penuh semangat dan penuh senyuman karena selalu ada dia yang selalu ada untukku dan selalu mendukungku. Dia adalah sahabatku, teman yang selalu ada dikala susah dan sedih, selalu membuatku tertawa, dan selalu membuatku bahagia.. Tetapi akhir-akhir ini dia mulai berubah entah kenapa dia berubah seperti itu, dia datang disaat dia membutuhkanku, tapi jika senang dia melupakanku.. apa yang terjadi dengannya. Ucapku dalam batin yang menangis.

Sebelumnya aku menyukai hujan, karena hujan selalu ada disaat aku sedang sendiri. Aku mempunyai seorang kakak, dia laki-laki, dia bernama Adryan farhan, dia anak pertama, dan dia sudah kuliah.
Dan namaku: Raina Melydiana dan sahabatku bernama: Laura citrania.

Aku duduk di bangku 3 Smp, dan Laura duduk dibangku 1 sma. Seperti biasa disekolah jika sedang jam istirahat, aku mengambil earphone, dan aku membaca buku di perpustakaan. Itulah kebiasaanku sehari-hari, semenjak Laura berubah, aku terlihat banyak diam, dan tidak bersapa pada siapapun, tapi bukan berarti aku dingin pada semua temanku. Saat bell, waktu jam istirahat, Laura meminta aku tuk bertemu dikantin, dan kukira ada sesuatu yang ingin disampaikan, ternyata hanyalah sebuah curhat tentang orang yang disukainya. Membuatku semakin jengkel.

“Hai, Rain, hari ini aku senang banget, memiliki someone memang menyenangkan yah, merasa ada yang perhatian, merasa diperduliin, merasa di khawatirin, pokonya senang banget.”
“Laura sering kali aku bilang hati-hatilah pada laki-laki jangan sembarangan kamu menyukainya, kalau kamu tidak tau dia yang sebenarnya” ucapku tegas pada Laura
“Dia baik Raina, dia baik, bahkan dia rela membawakan sesuatu untukku, sebuah hadiah spesial, kamu mau tau isinya apa” Ucap Laura senang
“Apa” ucapku biasa saja
“Dia memberikanku sebuah cincin emas, kamu tau cincin emas itu sangatlah mahal, sedangkan dia rela membelikanku hadiah seperti itu, gimana nanti aku ulang tahun yah?” Ucapnya senyum-senyum sendiri
“Oh, selamat yah, jangan dilihat dari seberapa dia kasih ke kamu berupa harta maupun rayuan, tapi aku hanya bisa berdoa semoga hubungan kamu sama dia langgeng ya, aku sebagai sahabat kamu hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kamu Ra.
“Makasih Rain, oh ya kamu ga usah bayar kali ini aku yang traktir kamu, yaudah aku mau kekelas dulu ya, soalnya hpku ada ditas hehe” ucapnya tersenyum dan langsung pergi meninggalkanku.

Dalam batinku: “Laura aku sayang banget sama kamu, kenapa kamu berubah seperti ini, kamu mau ketemu aku jika kamu ingin curhat tentang seseorang yang kamu sukai, apa dia menyayangimu dengan tulus, dibandingkan aku yang sangat menyayangimu dari dulu hingga sekarang. Dimanakah hatimu?, apakah hatimu sudah tertutupi oleh cinta.”
Aku sedih Laura membutuhkanku hanya curhat tentang kesenangannya itu, karena yang didalam fikirannya hanyalah seseorang yang dia sukai.Tetapi bagaimanapun Ia tetaplah sahabatku.

Dalam fikiranku, apa sih yang spesial dari laki-laki, kasih sayang, cinta, perhatian, atau sikapnya?. Apa laki-laki itu bisa memberikan kebahagiaan untuk Laura, apa hanya memainkan perasaan Laura saja? Apa hubungan mereka akan bertahan, aku takut laki-laki itu hanya mempermainkan perasaan Laura.

“Saat semua pelajaran sudah selesai, aku ingin menemui Laura untuk mengajaknya pulang bareng.”
Saat itu cuaca mendung, dan mulai gerimis.
“Sudah kusiapkan jas hujan satu untuknya, memang hanya satu.”
Saat ku menemuinya, tak kusangaka dia sedang bersama orang lain yaitu kekasih yang sangat ia cintai, hmm, biarlah aku tidak memaksa, aku cukup memberi jas hujan ini, agar dia tidak kehujanan.
“Lauraa!! Lauraa!” Panggil Rain dari jauh.
“Ko bentar, Rain memanggilku”
Rain pun menghampiri Laura
“Ra, ini buat kamu, khusus buat kamu, kamu pakai ya biar ga kehujanan, nanti habis sampai rumah kamu langsung mandi ya okey” Ucap Rain tersenyum
“Ya, makasih banget ya Rain, yaudah aku duluan ya soalnya kayanya bakal hujan besar deh” Ucapnya cemas
“Iya, hati-hati ya”
Laura hanya membalas tersenyum dan pergi.

Diperjalanan hujan semakin lebat, dan seperti biasa, Rain memejamkan matanya dan merasakan kesejukan air hujan dan dingin yang tenang.
Saat diperjalanan, tak sengaja Rain melihat toko kalung.
*Rain pun mampir.

*Toko Kalung
“Selamat datang ditempat kalung mutiara, disini anda bisa melihat-lihat kalung, karena ditempat kami banyak motif kalung yang bisa anda pilih.” Ucapnya tersenyum kepadaku
Tiba-tiba kumelihat sebuah kalung yang bermotif love dan disitu bertuliskan “Best Friend”.
“Dik, kamu ingin kalung ini, Adik bisa memesan kepada kami, dan tulisannya bisa sesuka Adik, dan dalam love ini bisa adik kasih foto, nanti adik bisa kasih foto dan saya akan memasangnya di love ini”

Kebetulan lima hari lagi Laura akan ulang tahun, kenapa aku tidak menghadiahkan ini saja, pasti Laura sangat suka Bismillah.. Ucapku dalam batin
“Oke Ka, saya memesan ini yah, ini fotonya, dan tulisannya bertema “My Best Friend” oke Ka, hm
m harganya berapa Ka”
“Oke Dik, nanti akan saya pasang, harganya hanya tiga ratus 300.000. ribu, nanti adik bisa mengambil pesanan adik nanti, besok ya”
“Oh,ini saya membayarnya langsung saja Ka, besok saya akan kesini, terima kasih ya Ka, permisi.”
Alhamdulillah Ya Allah, uangku cukup untuk membeli kalung itu untuk Laura, untung saja sisa uangku cukup, uang 300.000 itu pemberian terakhir dari ayahku, tapi biarlah aku ingin membuat sahabatku bahagia.

Sesampainya dirumah
“Assallamuallaikum Bu, Rain pulang, maaf Rain pulangnya lama”
“Wallaikumsallam, iya gapapah Ibu mengerti, tapi tumben kamu pulangnya selama ini, kamu habis dari mana?” Tanya Ibuku penasaran.
“Rain ga kemana-mana ko, tadi Rain dijalan istirahat sebentar Bu, mungkin hari ini Rain agak sedikit lelah, maaf ya Bu Rain ga ngabarin Ibu.”
“Yaudah sekarang kamu istirahat ya, kamu langsung mandi ya, badan kamu basah, nanti kamu sakit,  dan sesudah itu kamu langsung shalat ya,setelah itu, Ibu akan membuatkanmu roti bakar dan teh hangat.”
“Rain bersyukur mempunyai Ibu yang perhatian sama Rain, terima kasih Ibu”. *Ucapku dalam batin.
Selesai Rain mengerjakan semuanya, Rain tak lupa untuk mengerjakan tugasnya.
Malam pun tiba.
Tiba-tiba ada nada dering di hpku, ada pesan baru? Dari siapa ya?
Saat kubuka pesan itu isinya:
“Raina, maaf menganggumu malam-malam, kamu mau temenin aku ketoko buku ga? Sekaligus temenin aku ke mall yuk, aku ingin membelikan jacket untuk seseorang, aku tunggu ya di taman jam 19:00, terima kasih”
“Iya sahabatku, nanti aku ketaman, kamu tunggu situ ya”.
Jam pun tiba 19:00.
Tiba ditaman, Laura juga belum datang..
30 menit kemudian.
Tiba-tiba Rain merasakan sesak nafas
“Ya Allah, kenapa tiba-tiba dadaku sesak yah, penyakitku kambuh lagi.”
“Hy Raina, maafkan aku telat datang hehe, kamu sudah menunggu lama ya, maafin aku ya,tadi diperjalanan macet, kamu tau sendiri jakarta seperti apa.”
“Gapapah ko, aku baru saja datang, karena tadi aku izin dulu sama orang tuaku” ucap Rain yang menutupi kebohongannya.
“Oh, nih aku sempet beli eskrim untuk kita berdua, tadi aku mampir sebentar di tempat toko eskrim, sepertinya malam-malam gini enak ya makan eskrim, yaudah kita berangkat yuk”
Sesudah memilih buku dan memilih jacket.

“Ra, kamu mau aku antarkan?”
“Hmm, boleh Rain, tapi sampai depan rumahku saja ya”.
“Oke!” Ucap Rain sambil mengecapkan jempol
Kebetulan Riko melewati jalan itu, Riko adalah kekasihnya Laura.
Riko pun menghampiri Laura
“Hey Ra, kamu ngapain malam-malam disini, habis dari mana?” Ucapnya penasaran
“Habis jalan-jalan saja ko, hehe” sambil menggaruk-garuk kepala.
“Oh, yasudah kamu aku antarkan pulang yuk, ga bagus tau cewe keluar malam-malam gini”.
“Iya-iya, oh ya sebelumnya kenalin nih sahabat aku namanya Rain”.
“hmm, Ra aku langsung pulang saja ya, syukur ada yang mengantarkan kamu pulang malam ini, kamu hati-hati ya”. Ucap Rain yang mengalihkan perkenalan malam itu.
“Okey, makasih ya Rain, yaudah aku duluan ya”
Lalu Laura dan Riko pergi.

*Melihat jam tangan.
Apa? sudah jam 22:00 , Ibuku dan Ayahku pasti sudah menungguku, maafkan Raina.
Tiba-tiba dada Rain sesak lagi saat diperjalanan, dan matanya berbayang-bayang dan tiba-tiba…
Kebetulan Adryan melewati taman itu setelah pulang kuliah
“Hmm, hari ini lelah, banyak juga tugas kuliah.”
Tak sengaja Adryan melihat seseorang yang tergeletak di jalanan.
“Hah ko ada orang yah, siapa ya? Ucap Adryan penasaran
Adryan pun mencoba mendekatinya.
Saat membuka rambut hitamnya, ternyata itu adiknya yang baru saja jatuh pingsan.
Rain!! Rain! Bangun ini Abang Rain, bangun!!, jangan-jangan penyakit Raina.
Tanpa berfikir panjang langsung saja Ardyan membawa adiknya kerumah sakit.
Adryan membawa Rain dengan berlari sekuat tenaga sampai rumah sakit.

Tiba Dirumah Sakit.
“Dokter tolong periksa adik saya, tolong dok saya mohon Dok” Ucap Adryan panik
“Iya saya akan tolong adik anda, tenang saja ya, silahkan anda menunggu di ruang tunggu” Ucap Dokter pelan
Dek semoga kamu gapapah ya, Abang sayang banget sama kamu.  *Dalam batin Adryan
Sesudah 30 menit Dokter pun keluar..
“Dok, gimana keadaan adik saya, adik saya gapapah kan Dok?”
“Anda tenang saja, adik anda baik-baik saja, hanya butuh istirahat, saran saya adik anda harus banyak-banyak istirahat ya, tolong pernafasan adik anda dijaga ya., dan jangan sering keluar malam yah. Ini obat untuk Raina, agar meringanin sakitnya. Anda bisa membayar biayanya di ruang bawah ya.

Ya Allah Rain.. Abang ga tega kamu seperti ini Abang akan selalu jagain kamu Na. *Batin Adryan.
Na itu nama favorit yang dibuat oleh Adryan untuk panggilan Raina.
“Terima kasih ya Dok,  iya nanti saya akan keruang administrasi untuk membayar biaya Raina, sekali lagi terima kasih ya Dok”
Langsung saja Adryan membawa Rain pulang.
Saat dikamar Raina. Beberapa menit kemudian Rain pun tersadar..
Pelan-pelan Rain membuka matanya, saat melihat, Rain sudah berada dikamarnya.
“Kenapa dadaku sesak sekali Ya Allah, semoga aku baik-baik saja” Ucapnya dengan lemas
“Eh kamu udah bangun, nih Abang buatin kamu teh hangat kamu minum ya, Abang tiupin biar tehnya hangat dan ini obat dari dokter jangan lupa nanti kamu minum ya” Ucap Adryan tersenyum sambil meniupkan teh hangat untuk Rain.
“Iya Bang.”
“Raina, adik Abang yang Abang sayang, sekarang kamu istirahat yah, Ibu dan Ayah sudah tidur, dan besok Abang harus mengantarkan kamu kesekolah, kali ini Abang yang mengantarkan kamu kesekolah, Karena dengan kondisi kamu belum membaik oke. Good Night Adik Abang”
“Iya Abangku, makasih ya Bang. Night too.”

Keesokan paginya
Seperti biasa Rain siap-siap untuk berangkat sekolah
“Ibu, Rain sama Abang berangkat yah.” Sambil bersalaman dengan Ibunya.
“Iya sayang,ini Ibu sempat buatkan kamu puding cokelat, nanti kamu makan ya Nak disekolah, hati-hati dijalan ya sayang.”
“Makasih Ibu, pasti Rain makan, inikan kesukaan Rain, yaudah Assallamuallaikum. Ucap Rain terharu.
“Wallaikumsallam sayang.”
Untungnya semalem orang tuaku sudah tidur, jadi tidak tau apa yang terjadi denganku semalem, untung saja Abangku bisa membantuku.

Tiba disekolah..
“Hy Rain sapa Laura kepadaku”
“Hy juga Laura,”
“Kamu pucat sekali hari ini, kamu kenapa kamu baik-baik saja kan” Tanyanya cemas
“Aku gapapah ko, hehe”
“Oh yaudah, bagus deh kalo kamu gapapah, yaudah Rain aku mau kekelas duluan yah,”
“Iya Ra.”
Sementara aku lebih memilih baca buku diperpustakaan sebelum waktunya bel.
*Pulang sekolah
“Rain.. Rain!!” Panggil Sarah temanku
“Ya Sar? Ada apa?” Ucapku heran
“Didepan gerbang sekolah ada seseorang, dan dia menanyakan kamu?”
“Seseorang?” Rain pun berfikir
“Orangnya tinggi, putih, pake baju warna hitam dan celana putih, dan..”
Rain pun memutuskan perkataan Sarah.
“Tunggu, kayanya aku tau Sar, hehe, itu Abangku.” Rain pun lepas tertawa
“Oalah.”
“Makasih ya Sar”
 “Sama-sama An, Abangmu keren banget haha, yaudah kamu sama Abang kamu hati-hati ya” Ucapnya sambil tersenyum
“Iya Sarah, makasih ya.”
Gerbang Sekolah.
“Abang, dari tadi Abang nungguin Rain?”
“Iya De, kamu pulangnya bareng Abang yah, kata dokter kamu ga boleh terlalu lelah dulu, abis Abang ngaterin kamu Abang mau langsung ketempat kuliah.”
“Bang, Rain mohon kali ini, Abang ngerti, Rain ingin pulang sendiri, pliis Bang, Rain janji Rain ga akan kenapa-kenapa.”
“Rain, Abang hanya ga mau kamu kenapa-kenapa, okey kali ini, Abang izinin kamu pulang sendiri, tapi kamu langsung pulang yah jangan kemana-mana oke!” Ucap Adryan tegas.
“Iya Abangku tercinta.”
Abang kalo tegas seram juga. *dalambatinRain.
Sebelum Adryan pergi, Adryan ingin melihat Adiknya yang semakin lama menjauh dari dirinya.
“Ya Allah semoga dia baik-baik saja, Aamiin” Dalam batin Adryan.
Tak lupa Rain datang ketoko kalung itu.
Sebelumnya Adryan lupa membawa tugas kuliahnya yang sempat tertinggal dirumah, dan Adryan pun balik melewati jalan yang dimana adiknya, Rain ingin ketempat itu.
Saat melewati jalan itu, Adryan melihat Rain sedang memasuki toko kalung.
“Rain, ngapain kesitu ya, ga biasanya dia ketoko itu, dan Rain juga kurang suka dengan aksesoris, kayanya harus kuselidiki.

Toko Kalung
*Ting
“Selamat datang ditempat “Kalung Mutiara” ini”.
“Iya Ka, oh iya Ka pesanan saya sudah selesai?”
“Oh Adik yang kemarin memesan kalung love ya?, sudah Dik sudah jadi ini pesanan yang Adik pesan kemarin, semoga Adik suka, terima kasih atas kehadiran Anda disini”.
“Sama-sama Ka, saya permisi ya”
Perjalanan Pulang.
“Semoga kamu suka ya Laura”
Tanpa Rain sadar Abangnya mengetahui, bahwa adiknya membeli kalung itu untuk sahabatnya.

“Asallamuallaikum Bu, maaf Raina baru pulang, tadi Raina berhenti di suatu tempat”
“Wallaikumsallam, Rain lain kali kamu bilang dulu sama Ibu yah, yaudah kamu ganti pakaian sekolahmu ya,”
“Iya Bu, ini mau sekalian mandi”
 “Hmm, semoga Laura suka dengan pemberianku ini, oh iya aku belum beli kertas kadonya, aku beli dulu deh”
“Ibu, Raina keluar sebentar yah, Rain ingin ketempat toko barang, nanti Rain balik lagi ko”
“Memang kamu mau beli apa sayang, kelihatannya serius banget nih”
“Cuma beli kertas kado ko Bu, habis itu Rain langsung pulang”
“Yaudah, kamu hati-hati ya Nak, mau Ibu antarkan?”
“Tidak usah Bu, Rain bisa sendiri,”
“Yasudah, jangan lama-lama ya sayang” Ucap Ibuku cemas
“Iya Ibu. Assallamuallaikum”
“Wallaikumsallam”
Setelah Rain pergi, Adryan pulang dan menanyakan apakah adiknya sudah pulang. Saat Adryan tau Rain baru saja pergi keluar untuk membeli kertas kado. Adryan memiliki rasa kecewa sedikit karena Rain tidak bisa menjaga kesehatannya, dan hanya bisa bersabar dan tetap menyelidiki Rain.

‘Tiba Di Toko Barang.’
“Wah kertas kadonya bagus-bagus milih yang mana ya?”
Sekilas tiba-tiba Rain melihat Sarah teman sekolahnya itu.
“Hai Sarah, kamu sedang apa?”
“Eh ada kamu, ini aku lagi beli sesuatu, aku lagi memilih kado buat saudara perempuanku, tapi aku bingung milih yang mana semuanya bagus-bagus”.
“Oh, memangnya kapan saudaramu itu ulang tahun?”
“Hmm, besok, dan aku ingin memberikan dia surprise.”
Sarah ini baik banget yah, bahkan ulang tahunnya saudaranya pun diberi suprise.
“Hm, bolehkah aku membantumu memilih?” Tanyaku pada Sarah
“Boleh ko Rin, hehe” Ucapnya tertawa
Rin, itu nama yang sering disebut Sarah untuk panggilan Rain.
“Sar, ini bagus nih,”
“Apa tuh Rin”
“Ini, bermotif bunga-bunga, tetapi seluruhnya berwana batik, bagus kan?”
“Hmm, iya yah, makasih ya Rin.”
“Sama-sama”
“Oh ya Rin, kamu jangan pulang dulu ya, aku mau ngomong sebentar sama kamu”
“Hmm, memangnya ada apa Sar, penting ya?”
“Iya Sar, ini tentang sahabat kamu”
“Ok, kita bayar kertas kadonya dulu yuk”
“Yuk”

“Raiin! ini buat kamu.” Sambil memberikan eskrim.
“Makasih Sarah.”
“Rin, tadi aku sempat melihat Laura sama cowonya, kayanya mau pergi, tapi aku ga tau mereka mau pergi kemana, aku takut Laura kenapa-kenapa Rin, apa lagi kamu sahabat dekatnya.”
“Kamu serius, Laura mau pergi kemana ya, ko dia tidak mengabari aku mungkinkah dia melupakanku, ya semoga dia baik-baik saja ya Sar”
“Entahlah Rin, iya, kamu yang sabar ya Rin.”

Tiga Hari berlalu
*Pagi
“Kamu pucat banget Na, hari ini kamu jangan masuk sekolah dulu yah.” Ucap Adryan Cemas
“Hah, aku pucat? Aku gapapah ko Bang, aku baik-baik saja” Ucapku tersenyum padanya.
DalamBatin
Sejujurnya aku lemas, dan tidak nafsu makan. Tapi aku harus masuk, dengan keadaanku lagi sakit bukan berarti ini menjadi penghalang aku buat sekolah.
Tiba-tiba Adryan memeluk Raina dengan erat.
“De, Abang takut kehilangan kamu, Abang sayang banget sama kamu, Jangan tinggalin Abang ya, Abang benar-benar sayang kamu.” Ucap Abangku yang menutupi air matanya.
“Abang, ko tiba-tiba Abang ngomong gitu ada apa Bang, Abang, mungkin itu hanya perasaan Abang saja, aku baik-baik saja ko, buktinya Abang bisa meluk aku ya kan.” Ucapku tersenyum dan menenangkan Kecemasan Adryan, maafin Rain ya Bang, Rain harus masuk, hari ini hari Jumat bang pasti hari ini menyenangkan karena hari ini sahabatku ulang tahun Bang.
“Okey, Abang ga bisa memaksa kamu, nih Abang buatin kamu cake cokelat, nanti sebelum masuk kamu makan yah. Oh ya, hari ini kebetulan Abang libur, nanti kamu mau ga pulang sekolah jalan-jalan bareng Abang”
“Hmm, boleh Bang, yaudah Rain berangkat dulu ya.” “Assallamuallaikum.”
Adryan tidak menjawab salam hanya melamun.
“Hati kamu terbuat dari apa sih De, kamu tetap perduli sama sahabat kamu, padahal kamu sendiri suka sedih kalo sahabat kamu itu selalu memikirkan kekasihya. Tapi kalo ini yang membuatmu bahagia Abang juga bahagia”.

Di hari itu kondisi Raina bukan tambah membaik justru membuat Rain menahan sesak,Rain memaksa untuk mengatur nafasnya menjadi normal.
Tiba disekolah Rain langsung bekerja sama dengan teman-temannya untuk memberikan suprise buat Laura sahabatnya.
Laura pun masuk kekelas, saat masuk kelasnya gelap dan kosong tidak ada orang didalamnya. Laura pun terus berjalan menuju mejanya dan menyalakan hpnya untuk menerangkan dia berjalan.
Tiba-tiba Sarah menyalakan lampunya dan Rain menumpahkan sekumpulan kertas-kertas kecil yang sudah digunting dikepala Laura. Tentu saja Laura sangat kaget, dan bahagia karena Raina sahabatnya dan teman-temannya memberikan dia suprise.
Saat Rain mengambil kado ditasnya, ternyata kadonya lupa dia bawa.

“Happy Birthday Ya Laura sahabatku…., oh ya aku lupa bawa kadonya, nanti jam 19:00 kita ketemuan di cafe ya.
“Makasih banget ya Raina dan semua teman-temanku, sumpah aku bahagia banget, dan makasih banget ya semua ucapan dan kadonya. Aku suka.

Setelah pulang sekolah Rain langsung menemui Abangnya.
“Abang?”
“Door!!. Abang udah siapin sepeda buat kita berdua”                                
“Hah!, Abang seriusan, ok deh, Raina mau mandi dulu dan shalat dulu ya Bang”
“Iya De Abang tunggu.”

“Ayo Bang”
“Ok deh siip siip”
Pada sore itu Adryan mengajak Rain ke tempat-tempat hiburan yang membuat Rain senang, dan mengajak Rain jalan-jalan sepuasnya.
Berhenti disebuah taman.
..
De, Abang seneng banget bisa jalan-jalan berdua sama kamu, ini adalah kenangan yang paling terindah buat abang.
“haha abang bisa aja deh, emang kita jarang ya jalan-jalan berdua ya,” Ucap Rain sambil tertawa
“Yee kamu kan sibuk banget de, candaa” Ucap Adryan meledek
“Maaf Bang, haha ga, Abang kali yang sibuk” Balik ledekan Rain buat Adryan.
Mereka berdua pun merasakan suasana yang indah ditaman.
“Bang.” Panggil Rain dengan serius
“Iyah de” Tatap Adryan
Bang, makasih ya buat semuanya, makasih banget Abang udah buat aku bahagia hari ini, meskipun kita jarang banget kaya gini, tapi bagi aku ini adalah hadiah spesial dan kenangan yang terindah yang ga akan bisa kulupakan.
Ucap Rain yang air matanya pun mengalir perlahan.
“Iya de, Abang melakukan ini, karena Abang ingin buat kamu bahagia, dan Abang ga mau masa-masa sama kamu, ga ada kenangannya. Dan bagi Abang ini juga adalah masa dimana Abang ga akan bisa melupakan kenangan ini dalam hidup Abang.
“Abang, Rain sayang Abang”
Sore itu mereka menghilangkan rasa takut dan rasa bahagia dengan pelukan dimana itu adalah pertanda bahwa Rain dan Adryan sama-sama saling menyayangi.
Dan Adryan pun sempat berfoto-foto dengan Rain, untuk dipajang dikamarnya.
Sebelum pulang Rain sempat membeli jam tangan untuk Adryan.
“Abang ini khusus buat Abang, semoga Abang suka yah, dan kalo Rain punya salah maafin Rain ya.” Ucapku sambil memegang tangan Adryan dan memakai jamnya ketangannya.
“Iya Abang maafin dek, jam tangannya bagus banget, pasti Abang pake setiap hari, kamu kenapa tiba-tiba minta maaf?”
“Gapapah ko Bang Rain ingin meminta maaf atas semua kesalahan Rain, Alhamdulillah Abang memaafkan Rain, bagus kalo gitu Bang, Abang makin keren pake jam tangan.”
“Iya De Abang yang paling lucu, yaudah kita pulang yuk, sudah hampir maghrib.”

Malam tiba pukul jam 19:00.
Rain tiba dicafe, sementara Laura juga belum datang.
30 menit..
1 jam..
1 setengah jam hingga jam 20:30.
“Kenapa Laura juga belum datang apakah dia lupa?”
Hingga larut malam Laura belum juga datang.
Nada dering hp pun berbunyi ternyata ada panggilan dari Abangnya.
..
“De, kamu dimana, ko belum pulang, ini udah malam banget loh, cuacanya juga mendung, sebentar lagi hujan.”
“iya iya, Raina pulang.”
“Okey mungkin Laura lupa yasudahlah aku pulang saja.”
Adryan pun panik, karena adiknya Raina juga belum pulang, meskipun Adryan sudah menghubungi Rain dan tau keberadaan Rain, Adryan pun nekad untuk menyusul Rain.
Malam itu hujan sangat lebat, Adryan tetap mencari cafe tersebut dengan sepedanya yang tadi sore jalan-jalan berdua bersama Rain.
Saat Rain mau pulang hujan pun turun dengan lebat, dengan paksa Rain menerobos hujan itu.
Dijalan Sesak nafas Rain mulai sakit, dan mulai berbayang-bayang matanya. Tak disangka ada mobil didepan dia, tapi Ana tak begitu jelas melihatnya dan…

Terjadilah kecelakaan.
Rain langsung dibawa kerumah sakit dan pihak rumah sakit langsung menghubungi keluarga Raina.
Orang tua Rain begitu panik dan langsung menuju kerumah sakit.
Adryan pun sempat dihubungi oleh kedua orang tuanya bahwa adiknya sedang berada dirumah sakit.
..
 “Na, Na, sadar Na.” Ucap Adryan yang langsung memasuki kamar darurat.
“Bang, maafin Rain, Rain sudah banyak merepotkan Abang dan orang tua. Maaf bila Rain tak pernah membuat keluarga bahagia. Raina sayang Abang.”
Seketika Raina sudah pergi.
Keesokan paginya Rain pun di kuburkan.

Di pemakaman.
Adryan terus menangis, disandaran kayu papan yang bertuliskan Raina Mellydiana.
Orang tuanya tak kuasa melihat Adryan.
“Mah, Pah, biarkan Adryan disini sendiri, Adryan masih ingin menemani Rain.”
“Okey, tapi kamu harus ingat pulang yah,” Ucap orang tuanya yang sangat sedih melihat kondisi Adryan.
2 jam dipemakaman Adryan langsung pulang dan memasuki kamarnya, ia melihat begitu banyak kenangan bersama Rain, dan melihat kenangan terakhir yang baru saja kemarin sore mereka jalan-jalan bersama.
Bahkan Adryan mogok makan, dan tidak masuk kuliah beberapa hari, dan Adryan sering melamun, dan terus memegang jam tangan pemberian terakhir dari Rain, dan sempat menyetel video dimana isinya kumpulan foto Adryan dan Rain.
Ternyata di salah satu buku Adryan, sempat ada tulisan Rain, yang bertuliskan, “RAINA MELLYDIANA SAYANG ABANG SELAMANYA”.

Adryan pun semakin sedih, dan memeluk buku itu dengan erat, seakan-akan memeluk Rain.
Adryan pun sadar, sedih berlama-lama tidak membuat Rain akan ada didepannya, justru membuat Rain disana semakin sedih, Adryan pun berusaha kuat dan bersemangat seperti dulu. Dan akhirnya Adryan pun semangat beraktivitas seperti dulu. Orang tuanya pun kembali senang dan tenang melihat Adryan sekarang baik-baik saja. Orang tuanya tahu bahwa Adryan sangat menyayangi Rain.
“Keesokannya Laura sahabatnya datang kerumah Rain.”
“Permisi Assallamuallaikum, Rain”
#Krek Adryan yang membukakan pintu.
“Maaf Laura mencari Raina, maaf Rain sudah tidak ada dia sudah pergi. Dan ini kado terakhir dari Raina. Dia fikir malam itu juga kamu datang tapi ternyata ga sama sekali saat Raina pulang dan malam itu hujan sangat deras, Sesak nafas Rain kambuh dan tiba-tiba Rain tetabrak mobil, terjadilah kecelakaan pada malam itu, dan Rain minta maaf Rain ga bisa ngasih langsung, dia hanya menitipikan ini buat kamu.” Ucap Adryan lesu
Laura pun menyesal karena, malam itu Laura janjian sama kekasihnya itu dan Laura pun lupa pada Rain.
Saat itu Laura diam, sering melamun, dan sering datang ke kuburan Rain, bahkan Laura tidak pernah ada hubungan lagi sama kekasihnya itu semenjak kepergian sahabat yang dia sayang yaitu RAINA.

“Jangan pernah menyia-nyiakan sahabatmu, jangan kau menyesal bila ia telah pergi meninggalkanmu, mencari sahabat itu tidak segampang seperti mencari lelaki yang bisa dibilang sejati yah, mencari sahabat sejati itu lebih susah. Yang punya sahabat jangan disia-siain yah, dan tetap menjadi Sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka.”

Cerita ini dibuat oleh : Herlina Wijayanti

2 komentar:

  1. Cerpennya menarik dan bagus, oh ya saya Arlina Fitriyani Pemilik blog www.arlinadzgn.com semoga kalian terus berkarya yah.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Arlina semoga senang ya berkunjung ke Blog kami :)

      Hapus

Berkomentarlah dengan baik dan sopan.